Menyongsong momen langka astronomi yang tidak sering berlangsung didunia, Indonesia resmi meluncurkan `hitung mundur` dari mulai 55 hari menuju Gerhana Matahari Keseluruhan. Inspirasi ini nampak dari Instansi Penerbangan serta Antariksa Nasional (LAPAN) berbarengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Menurut gagasan, Indonesia akan alami fenomena alam paling langa, Gerhana Matahari Keseluruhan (GMT) pada 9 Maret 2016.
GMT pada awal Maret itu adalah momen langka lantaran Indonesia baru bakal mengulangi kembali peristiwa yang sama sesudah 350 th..
Kalkulasi mundur ini adalah usaha sosialisasi tiga segi utama dari GMT 2016 yang bisa digunakan, yakni segi ilmiah riset, edukasi umum serta segi budaya. Aspek-aspek itu bakal beresiko pada pariwisata daerah.
Bukan sekedar pemerintah, beragam pihak seperti komune serta instansi ikut aktif juga dalam kampanye itu.
Mereka bekerja bersama dengan pemerintah untuk memberi edukasi pada orang-orang di daerah dengan memperkenalkan astronomi, memberi edukasi mengenai penilaian gerhana dan mengadakan workshop pembuatan alat-alat simpel untuk mencermati gerhana.
Seperti di ketahui kalau terjadinya GMT di beberapa kota di Tanah Air jadikan Indonesia sebagai maksud paling utama beberapa wisatawan, pemburu gerhana, astronom, fotografer bahkan juga ilmuwan dari beragam negara. Mereka telah berencana untuk berkunjung ke Indonesia jauh hari terlebih dulu.
GMT sendiri diperkirakan bakal berlangsung di 10 propinsi Indonesia. Jalur GMT berawal dari Palembang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Sampit (Kalimantan Tengah), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate serta Halmahera (Maluku Utara).
Diluar itu, beberapa daerah lain di Indonesia dapat juga melihat Gerhana Matahari Beberapa, diantaranya kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado serta Ambon.
Sumber : www.trendingtoopik.com